Keadaan jiwa: tenang and happy mencoba menghapus sedih hati, dan hampir berhasil...
Hari
itu disaat ku berlibur, aku tersenyum ketika bangun pagi, dan
mengatakan, Alhamdulillah, aku bisa, aku mulai bisa melupakan dia
(seseorg yng pernah singgah di hati)
Namun sayangnya, stiap aku berhasil sesuatu selalu hadir untuk mengingatkanku padanya, seakan dia tak izinkan aku melupakannya.
Sore
itu aku berencana tuk mengelilingi pedesaan kota di sebuah negara.
Lalu petugas hotel menyediakan guide dengan kendaraannya...
Ketika
dia tiba, dan menyapaku, ketika ku tatap guideku, bagai ditampar
langsung tak bisa apa2 ... Guideku double nya seseorng yg kusayang, yg
telah pergi menyakitiku... Bagai pinang di belah dua, bedanya dia beda
kebangsaan dan lebih muda usianya.
Aku duduk
di belakang, ketika dia mengemudikan kendaraannya, spanjang jalan air
mata mengalir... Seakan tak percaya, baru saja tadi pagi aku berhenti
menangis setelah beberapa bulan lamanya hati ini tak tersenyum.
Hatiku
yng rindu, ketika melihat guide ini, semua menjadi kacau... Rindu dan
ingin sekali marah... Tapi akal sehatku membuatku bersikap, jangan
marah, bergurau saja dgnnya, sprti dulu aku bergurau dgn org yg kini
pergi... Pandang dia, walau dari kejauhan, walau tak bisa menyentuhnya
gunakan kesempatan tuk melepas rinduku... Kataku padaku sendiri.
Semua
dari gaya, cara dia beridri, berjalan, sampai cara dia memegang rokok
dan memakai topi pun sama, aku tak percaya... Hanya yng membuat ku
sadar dia bukan org yng kusayang itu dari bahasa yg dia gunakan...
Aku
membathin ketika duduk di kendaraan itu memandang sunset ... 'kenapa
kamu datang kesini, apakah tak boleh aku melupakanmu... Sedang
dirimu pasti sudah melupakannku... Terlalu terlalu... Km selalu hadir
dimana aku telah siap dan mampu melupakanmu ...' kataku dlm hati sambil
menangis.
Malam itu aku tertidur... Dalam
mimpi, org yg kusayang datang memeluk ku dari belakang, disaat aku
sedang tidur ... Aku sangat merasa damai, hatiku tenang seperti sebelum
dia pergi...
Tapi ketika aku membalikan diri tuk memeluknya
kembali... Tiba2 ada jarak dan dia mulai melangkah mundur, aku
menjerit... 'kenapa kamu lakukan ini, kenapa kamu datang jika memang
kamu tahu kamu harus pergi lagi, tidak cukupkah kamu siksa aku yg masih
sayang dan rindu? Setega ini kah... Kenapa kamu datang dan memelukku,
tapi pergi dikala aku akan memelukmu...? Tanyaku setengah menjerit...
Sembari
berjalan mundur dia menjawab, ' karena aku tetap merindukanmu, tapi
maafkan aku please, maafkan maafkan....' sampai dia menghilang...
Aku
terbangun dengn terisak isak di alam nyata.... Esok harinya hatiku
berat sekali.... Dan 1 bulan lebih jiwaku tersakiti oleh rasa rindu,
amarah padanya, dan dia pun tak pernah kontak aku...
Aku berdoa, dia sehat2 saja... Semoga aku berhasil melupakannya harapku
090112
No comments:
Post a Comment